Konsep Hipertensi
Batasan Hipertensi
Hipertensi didefinisikan adanya kenaikan tekanan darah
yang persisten Pada orang dewasa rata-rata tekanan sistolik sama atau di atas
140 mm Hg dan tekanan diastolik sama atau di atas 90 mm Hg.
Faktor
Predisposisi
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti
penyebabnya data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering
menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1.
Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa sesorang akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah
penderita hipertensi.
2.
Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi
timbulnya hipertensi adalah : umur, jenis kelamin dan ras. Umur yang bertambah
akan menyebabkan kenaikan tekanan darah. Tekanan darah pria umumnya lebih
tinggi dibandingkan tekanan darah wanita. Juga statistik di Amerika menunjukan
prevalensi hipertensi pada orang kulit hitam hampir dua kali lipat dibandingkan
dengan orang kulit putih.
3.
Kebiasaan Hidup.
Kebiasaan hidup yang yang sering menyebabkan hipertensi
adalah :
1) Konsumsi garam yang tinggi,
dari statistik diketahui bahwa suku bangsa atau penduduk dengan konsumsi garam
rendah jarang menderita hipertensi. Dari dunia kedokteran juga telah dibuktikan
bahwa, pembatasan garam dan pengeluaran garam/natrium oleh obat diuretik akan
menurunkan tekanan darah lebih lanjut.
2) Kegemukan atau makan
berlebihan ; dari penelitian kesehatan terbukti ada hubungan antara kegemukan
dan hipertensi. Meskipun mekanisme bagaimana kegemukan menimbulkan hipertensi
belum jelas, tetapi sudah terbukti penurunan berat badan dapat menurunkan
tekanan darah.
3) Stres dan ketegangan jiwa ;
sudah lama diketahui bahwa ketegangan jiwa seperti rasa tertekan, murung, rasa
marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah dapat merangsang kelenjar anak ginjal
melepaskaqn hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta
lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika stres berlangsung cukup
lama, tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan
organis atau perubahan patologis (Dr. Hans Selye: General Adaptation Syndrome,
1957). Gejala yang muncul dapat berupa hipertensi atau penyakit maag.
4) Pengaruh lain yang dapat menyebabkan naiknya
tekanan darah adalah sebagai berikut : merokok: karena merangsang sistem
adrenergik dan meningkatkan tekanan darah ; minum alkohol, minum obat-obat,
misal; Ephedrin, Prednison, Epinefrin.
Usaha
Pencegahan Hipertensi.
Usaha pencegahan juga bermanfaat bagi
penderita hipertensi agar penyakitnya tidak menjadi lebih parah, tentunya harus
disertai pemakaian obat-obatan yang harus ditentukan oleh dokter. Agar
terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, harus diambil tindakan pencegahan
yang baik (Stop high blood pressure), antara lain dengan cara sebagai
berikut :
1. Mengurangi konsumsi garam
2. Menghindari kegemukan
3. Membatasi konsumsi lemak
4. Olahraga teratur
5. Makan banyak sayur segar
6. Tidak merokok dan tidak minum
alkohol
7. Latihan relaksasi atau
meditasi
8. Berusaha membina hidup yang positif.
Penanggulangan
Hipertensi
Penatalaksanaan Nonfarmakologis :
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
sebetulnya bukan suatu penyakit, tetapi hanya merupakan suatu kelainan dengan
gejala gangguan pada mekanisme regulasi tekanan darah yang timbul.
Tujuan pengobatan hipertensi tidak
hanya menurunkan tekanan darah saja, tetapi juga mengurangi dan mencegah
komplikasi akibat hipertensi agar penderita bertambah kuat (Barry,1987).
Penatalaksanaan nonfarmakologi adalah
dengan jalan memodifikasi gaya hidup.
Penatalaksanaan farmakologis
Pengobatan hipertensi umumnya perlu
dilakukan seumur hidup penderita. Pengobatan obat standar yang dianjurkan oleh
Komite Dokter Ahli Hipertensi (Joint National Commite On Detection, Evaluation
and Treatment of high Blood Pressure, USA, 1988) menyimpulkan bahwa obat
diuretik, Penyekat Betha, Antagonis kalsium, atau penghambatan ACE, dapat
digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita
dan penyakit lain yang ada pada penderita. Bila tekanan darah tidak dapat
diturunkan dalam satu bulan, dosis obat dapat disesuaikan sampai dosis maksimal
atau menambahkan obat golongan lain atau mengganti obat pertama dengan obat
golongan lain. Sasaran penurunan tekanan darah adalah kurang dari 140/90 mm Hg
dengan efek samping minimal. Penurunan tekanan dosis obat dapat dilakukan pada
golongan hipertenssi ringan yang sudah terkontrol dengan baik selama 1 tahun.
Komplikasi
Komplikasi yang
dapat timbul bila hipertensi tidak terkontrol adalah
1. Krisis Hipertensi
2. Penyakut jantung dan pembuluh
darah : penyakit jantung koroner dan penyakit jantung hipertensi adalah dua
bentuk utama penyakit jantung yang timbul pada penderita hipertensi.
3. Penyakit jantung
cerebrovaskuler : hipertensi adalah faktor resiko paling penting untuk timbulnya
stroke. Kekerapan dari stroke bertambah dengan setiap kenaikan tekanan darah.
4. Ensefalopati hipertensi yaitu
sindroma yang ditandai dengan perubahan neurologis mendadak atau sub akut yang
timbul sebagai akibat tekanan arteri yang meningkat dan kembali normal apabila
tekanan darah diturunkan.
5. Nefrosklerosis karena
hipertensi.
6. Retinopati hipertenssi.
No comments:
Post a Comment