ASKEP
PERITONITIS
PENGKAJIAN
1.
Nyeri abdomen dan kekakuan di atas area
inflamasi
·
Nyeri lepas
·
Dapat menyebar ke bahu
2.
Distensi abdomen
3.
Anoreksia
4.
Mual, muntah
5.
Bising usus menurun sampai hilang
6.
Tidak dapat mengeluarkan feses atau
flatus
7.
Menggigil, demam
8.
Takikardia
9.
Hipotensi
10.
Lekositosis
11.
Ansitas
12.
Pernapasan torakal, cepat dan dangkal
13.
Emesis fekal.
Pemeriksaan Diagnostik ...
Pemeriksaan Diagnostik :
1.
Jumlah darah lengkap :
·
Lekosit meningkat sampai 20.000/mm3
2.
Pemeriksaan radiologis abdomen.
3.
Aspirasi peritoneal.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Perubahan volume
cairan yang berhubungan dengan peningkatan aliran darah ke peritonium, muntah,
dan atau perforasi gastrointestinal
2.
Ketidakefektifan
pola napas sekunder terhadap nyeri abdomen dan distensi
3.
Perubahan
nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan muntah dan kurang
masukan
4.
Nyeri yang berhubungan dengan inflamasi dan ditensi
5.
Ansitas yang berhubungan dengan krisis situasi.
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Dx. 1 :
“Perubahan volume cairan yang berhubungan dengan peningkatan
aliran darah ke peritonium, muntah dan atau perforasi gastrointestinal”
Intervensi :
1.
Pertahankan puasa, kaji status hidrasi
2.
Pantau tanda vital dan CVP setiap jam, observasi tanda
syok.
3.
Pertahankan cairan parenteral dengan elektrolit,
antibiotik dan vitamin.
4.
Timbang berat badan setiap hari dengan waktu, pakaian dan
timbangan yang sama.
5.
Ukur masukan dan haluaran setiap 8 jam, ukur haluaran
urine setiap jam, bila kurang dari 30 sampai 50 ml/jam beritahu dokter.
6.
Bantu dalam aspirasi/lavase peritoneal.
7.
Pantau elektrolit, gas darah, Hb dan Ht.
8.
Lakukan latihan rentang gerak pasif atau bantu dan
ajarkan.
Kriteria evaluasi :
Pasien akan menunjukkan :
1.
Hidrasi yang adekuat dengan turgor kulit normal dan
membran mukosa lembab.
2.
Tanda vital stabil.
3.
Masukan dan haluaran seimbang.
Dx. 2 :
“Ketidakefektifan
pola napas sekunder terhadap nyeri abdomen dan distensi”.
Intervensi
:
1.
Kaji status pernapasan, pantau terhadap
adanya pernapasan dangkal dan cepat.
2.
Pertahankan tirah baring dalam
lingkungan yang tenang dengan kepala ditinggikan 350 – 450 .
3.
Pantau terapi oksigen
4.
Bantu dan ajarkan pasien untuk membalik
dan batuk setiap 4 jam dan napas dalam setiap 1 sampai 2 jam.
5.
Auskultasi bunyi napas setiap 4 jam.
Kriteria
Evaluasi :
Pasien akan :
1.
Menunjukkan pernapasan dan bunyi napas
normal.
2.
Mendemonstrasikan kemampuan untuk
melakukan latihan pernapasan.
Dx. 3 :
“Perubahan
nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan muntah dan kurang
masukan”.
Intervensi
:
1.
Pantau selang nasogastrik atau selang
usus naso-oral; sambungkan ke alat penghisap rendah intermitten.
2.
Pantau karakter, jumlah, warna dan bau
drainase.
3.
Pantau terhadap keluarnya flatus
4.
Auskultasi abdomen terhadap bising usus
setiap 8 jam.
5.
Pantau NPT sesuai indikasi.
6.
Bila bising usus kembali dan selang
nasogastrik-usus diangkat, berikan diet cairan jernih sesuai toleransi.
Kriteria
Evaluasi :
Pasien akan :
1.
Mengungkapkan tidak ada mual/muntah.
2.
Mentoleransi diet dengan adekuat.
Dx. 4 :
Nyeri yang
berhubungan dengan inflamasi dan distensi.
Intervensi :
1.
Kaji tipe, lokasi dan beratnya nyeri.
2.
Berikan analgesik setelah diagnosis
dibuat
3.
Kaji keefektifan tindakan penghilang
nyeri.
4.
Pertahankan posisi nyaman untuk
meminimalkan stres pada abdomen dan ubah posisi dengan sering.
5.
Berikan periode istirahat yang terencana
6.
Diskusikan dan ajarkan pilihan teknik
penatalaksanaan nyeri.
Kriteria
Evaluasi :
Pasien akan :
1.
Mengungkapkan tidak ada nyeri atau nyeri
berkurang.
2.
Menunjukkan kemampuan melaksanakan
teknik penatalaksanaan nyeri.
Dx. 5 :
“Ansitas yang
berhubungan dengan krisis situasi”.
Intervensi
:
1.
Kaji tingkat ansitas.
2.
Kaji keterampilan koping saat ini
3.
Jelaskan semua tindakan dan prosedur
4.
Beri penguatan atas penjelasan dokter
tentang penyakit dan tindakan.
5.
Bantu dan ajarkan teknik relaksasi
6.
Diskusikan dan ajarkan pilihan teknik
penatalaksanaan nyeri.
Kriteria
Evaluasi :
Pasien akan :
1.
Mengekspresikan perasaan dan pemahaman
cara koping positif.
2.
Menunjukkan lebih relaks dan nyaman.
---
ooo000ooo ---
No comments:
Post a Comment