Thursday, September 29, 2011

SISTEM RESPIRASI THORACIC CAGE DAN DIAPHRAGMA

MAKALAH SISTEM RESPIRASI THORACIC CAGE DAN DIAPHRAGMA KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah Thoracic Cage dan Diaphragma .Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami, lebih jauh lagi diharapkan makalah ini dapat menjadi sarana tambahan bagi mahasiswa khususnya jurusan keperawatan dalam kegiatan belajar-mengajar pada mata kuliah Respirasi I. Dalam kesempatan ini, tidak lupa pula kami ucapkan banyak terimakasih kepada khususnya kepada Dosen Mata Respirasi I yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan kesempatan,serta kepada pihak yang telah memberikan bantuannya, baik moril maupun materi sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibagi menjadi 3 bab yang terdiri dari Pendahuluan, Pembahasan dan Penutup. Materi makalah diambil dari beberapa referensi yang berhubungan dengan judul yang sebagian besarnya diambil dari internet. Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi melengkapi kekurangan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan selamat membaca dan semoga makalah ini bermanfaat, amin. Mataram. Februari 2011 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR GAMBAR iii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUMUSAN MASALAH 2 D. MANFAAT 2 BAB II PEMBAHASAN A. THORACIC CAGE 3 1. Identifikasi 3 2. Fungsi 7 B. DIAPHRAGMA 7 1. Identifikasi 7 2. Fungsi 8 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 9 B. SARAN 9 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Anatomi Thoraks 3 Gambar 2 : Proses Perubahan Thoraks 7 Gambar 3 : Diafragma 8 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pernafasan berarti pergerakan O2 dari atmosfer menuju sel-sel dan keluarnya CO2 dari sel-sel ke udara bebas .Sistem pernafasan terdiri dari rangkaian saluran udara yang menghantarkan udara luar agar dapat bersentuhan dengan membran kapiler alveoli, yaitu pemisah antara system pernafasan dan system kardiovaskuler. Fungsi sistem pernafasan dan jantung adalah menyuplai kebutuhan Oksigen tubuh. Fisiologi dasar sistem repirasi meliputi sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi antara lain:  Saluran pernapasan bagian atas antara lain :  Hidung  Faring  Laring (tenggorokan)  Epiglotis - Saluran pernapasan bagian dalam antara lain :  Trakea  Bronkus  Paru Mekanisme pernapasan Ventilasi, Proses ini merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Dua aspek ventilasi adalah inhalasi dan ekshalasi yang dijadikan oleh sistem saraf dan otot-otot pernapasan. Otot-otot yang dimaksud adalah diafragma dan muskuli interkostale eksterni dan interni. Difusi Gas, Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan CO2 dikapiler dengan alveoli. Transportasi gas, Transportasi gas merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler.pada proses transportasi,O2 akan berkaitn dengan Hb membentuk oksihemologi (97%) dan larut dalam plasma (3%), sedangkan CO2 akan berkaitan dengan Hb membentuk karbominohemoglobin (30%), dan larut dalam plasma (5%), dan sebagian menjadi HCO3 berada pada darah (65%). B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa / mahasiswi memiliki kemampuan konsep pemahaman sebagai tenaga perawat professional di bidang keperawatan dasar sehingga mampu menggunakan pendekatan proses keperawatan yang komprehensif yang mencakup bio, psiko, sosio, dan spiritual. 2. Tujuan khusus Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa/i dapat memahami materi tentang mekanisme pernapasan khususnya tentang otot pernapasan. C. RUMUSAN MASALAH 1. Menjelaskan tentang mekanisme pernapasan 2. Menjelaskan tentang thoraks dan fungsi nya 3. Menjelaskan diafragma dan fungsinya D. MANFAAT Dengan mempelajari sistem pernapasan mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami tentang identifikasi dan fungsi dari rongga dada dan otot pernapasan. BAB II PEMBAHASAN A. THRACIC CAGE 1. Identifikasi Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari pada bagian depan. Rongga dada berisi paru-paru dan mediastinum. Mediastinum adalah ruang di dalam rongga dada di antara kedua paru-paru. Di dalam rongga dada terdapat beberapa sistem diantaranya yaitu sistem pernafasan dan peredaran darah. Organ pernafasan yang terletak dalam rongga dada yaitu esofagus dan paru, sedangkan pada sistem peredaran darah yaitu jantung, pembuluh darah dan saluran linfe. Pembuluh darah pada sistem peredaran darah terdiri dari arteri yang membawa darah dari jantung, vena yang membawa darah ke jantung dan kapiler yang merupakan jalan lalulintas makanan dan bhan buangan (Pearce, 2003 : 53). Anatomi Thorax Gambar 1 : Anatomi Thorax Dinding dada, Tersusun dari tulang dan jaringan lunak. Tulang yang membentuk dinding dada adalah tulang iga, columna vertebralis torakalis, sternum, tulang clavicula dan scapula. Jarinan lunak yang membentuk dinding dada adalah otot serta pembuluh darah terutama pembuluh darah intrerkostalis dan torakalis interna. a. Dasar torak Dibentuk oleh otot diafragma yang dipersyarafi nervus frenikus. Diafragma mempunyai lubang untuk jalan Aorta, Vana Cava Inferior serta esofagus. b. Isi rongga torak Rongga pleura kiri dan kanan berisi paru-paru. Rongga ini dibatasi oleh pleura visceralis dan parietalis. Rongga Mediastinum dan isinya terletak di tengah dada. Mediastinum dibagi menjadi bagian anterior, medius, posterior dan superior. Rongga dada dibagi menjadi 3 rongga utama yaitu ; 1. Rongga dada kanan (cavum pleura kanan ) 2. Rongga dada kiri (cavum pleura kiri) 3. Rongga dada tengah (mediastinum). - Rongga Mediastinum Rongga ini secara anatomi dibagi menjadi : 1. Mediastinum superior, batasnya : - Atas : bidang yang dibentuk oleh Vth1, kosta 1 dan jugular notch. - Bawah : Bidang yang dibentuk dari angulus sternal ke Vth4 - Lateral : Pleura mediastinalis - Anterior : Manubrium sterni. - Posterior : Corpus Vth1 – 4 2. Mediastinum inferior terdiri dari : Mediastinum anterior, Mediastinum medius, Mediastinum Posterior. a. Mediastinum Anterior batasnya : - Anterior : Sternum ( tulang dada ) - Posterior : Pericardium ( selaput jantung ) - Lateral : Pleura mediastinalis - Superior : Plane of sternal angle - Inferior : Diafragma. b. Mediastinum Medium batasnya : - Anterior : Pericardium - Posterior ; Pericardium - Lateral : Pleura mediastinalis - Superior : Plane of sternal angle - Inferior : Diafragma c. Mediastinum posterior, batasnya : - Anterior : Pericardium - Posterior : Corpus VTh 5 – 12 - Lateral : Pleura mediastinalis - Superior : Plane of sternal angle - Inferior : Diafragma. c. Batas-batas Thorax Thorax adalah daerah antara sekat rongga badan (diafragma) dan leher. Batas bawah thorax: – arcus costarum • processus xhiphoideus • garis penghubung antara puncak-puncak ketiga iga terakhir dan processus spinalis thoracal XII Batas atas thorax: – incisura jugularis sterni • clavicula • garis penghubung antara articulus acromioclavicularis dan processus spinalis cervical VII. Bentuk thorax ditentukan oleh: - rangka dada bagian tulang - letak scapula - otot-otot yang berjalan dari thorax ke anggota gerak atas: Mm pectoralis major dan minor, Mm latissimus dorsi d. Dinding Thorax Rangka toraks terluas adalah iga-iga (costae) yang merupakan tulang jenis osseokartilaginosa. Memiliki penampang berbentuk konus, dengan diameter penampang yang lebih kecil pada iga teratas dan makin melebar di iga sebelah bawah. Di bagian posterior lebih petak dan makin ke anterior penampang lebih memipih. Terdapat 12 pasang iga : 7 iga pertama melekat pada vertebra yang bersesuaian, dan di sebelah anterior ke sternum. Iga ke 8, 9, 10 merupakan iga palsu (false rib) yang melekat di anterior ke rawan kartilago iga diatasnya, dan 2 iga terakhir merupakan iga yang melayang karena tidak berartikulasi di sebelah anterior. Setiap iga terdiri dari caput (head), collum (neck), dan corpus (shaft). Dan memiliki 2 ujung : permukaan artikulasi vertebral dan sternal. Bagian posterior iga kasar dan terdapat foramen-foramen kecil. Sedangkan bagian anterior lebih rata dan halus. Tepi superior iga terdapat krista kasar tempat melekatnya ligamentum costotransversus anterior, sedangkan tepi inferior lebih bulat dan halus. Pada daerah pertemuan collum dan corpus di bagian posterior iga terdapat tuberculum. Tuberculum terbagi menjadi bagian artikulasi dan non artikulasi. Penampang corpus costae adalah tipis dan rata dengan 2 permukaan (eksternal dan internal), serta 2 tepi (superior dan inferior). Permukaan eksternal cembung (convex) dan halus; permukaan internal cekung (concave) dengan sudut mengarah ke superior. Diantara batas inferior dan permukaan internal terdapat costal groove, tempat berjalannya arteri-vena-nervus interkostal. Iga pertama merupakan iga yang penting oleh karena menjadi tempat melintasnya plexus brachialis, arteri dan vena subklavia. M.scalenus anterior melekat di bagian anterior permukaan internal iga I (tuberculum scalenus), dan merupakan pemisah antara plexus brachialis di sebelah lateral dan avn subklavia di sebelah medial dari otot tersebut. Sela iga ada 11 (sela iga ke 12 tidak ada) dan terisi oleh m. intercostalis externus dan internus. Lebih dalam dari m. intercostalis internus terdapat fascia transversalis, dan kemudian pleura parietalis dan rongga pleura. Pembuluh darah dan vena di bagian dorsal berjalan di tengah sela iga (lokasi untuk melakukan anesteri blok), kemudian ke anterior makin tertutup oleh iga. Di cekungan iga ini berjalan berurutan dari atas ke bawah vena, arteri dan syaraf (VAN). Mulai garis aksilaris anterior pembuluh darah dan syaraf bercabang dua dan berjalan di bawah dan di atas iga. Di anterior garis ini kemungkinan cedera pembuluh interkostalis meningkat pada tindakan pemasangan WSD. 2. Fungsi - Inspirasi : dilakukan secara aktif - Ekspirasi : dilakukan secara pasif - Fungsi respirasi : • Ventilasi : memutar udara. • Distribusi : membagikan • Diffusi : menukar CO2 dan O2 • Perfusi : darah arteriel dibawah ke jaringan. Gambar 2 : Proses Perubahan Thorax B. DIAPHRAGMA 1. Identifikasi Diafragma merupakan otot pernapasan utama yang memisahkan antara rongga dada dan perut yang berbentuk kubah dan memisahkan torak dan abdomen. Diafragma terletak di bawah rongga torak. Pada keadaan relaksasi, diafragma ini berbentuk kubah. Pengaturan saraf diafragma (nervus frenikus) terdapat pada tulang belakang (spinal cord) di servikal ketiga. Oleh karena itu, jika terjadi kecelakaan pada C-3, maka akan menyebabkan gangguan ventilasi. Pada pernapasan normal kubah diafragma ini akan bergerak turun 1,5-2 cm dan pada saat pernapasan dalam diafragma akan turun 6-7 cm. Anatomi dari diafragma yaitu : - Gambar 3 : Diafragma Bagian-bagian dari diafragma yaitu : - Bagian vertebralis : slip dexter, slip sinester, - Bagian kostalis : - Bagian sternalis 2. Fungsi Adapun fungsi dari otot diafragma ini adalah menyediakan mekanisme secara fisis unutk proses respirasi, yaitu mendorong masuk dan keluarnya gas dalam tubuh. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa rongga dada (thoraks) dan otot-otot pernapasan sangat membantu dalam mekanisme pernapasan. Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari pada bagian depan. Rongga dada berisi paru-paru dan mediastinum. Mediastinum adalah ruang di dalam rongga dada di antara kedua paru-paru. Adapun beberapa fungsi dari thoraks antara lain, inspirasi yang dilakukan secara aktif, ekspirasi yang dilakukan secara pasif. Diafragma merupakan otot pernapasan utama yang memisahkan antara rongga dada dan perut yang berbentuk kubah dan memisahkan torak dan abdomen. Diafragma terletak di bawah rongga torak. Pada keadaan relaksasi, diafragma ini berbentuk kubah. Adapun fungsi dari otot diafragma adalah menyediakan mekanisme secara fisis unutk proses respirasi, yaitu mendorong masuk dan keluarnya gas dalam tubuh. B. SARAN Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran khususnya dalam mata kuliah Sistem Respirasi. Selain itu diperlukan lebih banyak referensi dan penyusunan makalah yang lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Valerie C. Scanlon, Tina Sander, Anatomi dan Fisiologi, edisi 3. Jakarta, EGC 2006 http://pojokrsj.blogspot.com/2009/03/anatomy-fisiologi-sistem-respirasi.html http://nursecerdas.wordpress.com/2008/12/20/kebutuhan-oksigenasi/

No comments:

Post a Comment