Wednesday, June 13, 2012

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN LANSIA

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN LANSIA
  1. Fenomena Lansia
  1. Fenomena Demografi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan yang terlihat dari angka harapan hidup (AHH) yaitu :
AHH di Indonesia tahun 1971 : 46,6 tahun
AHH di Indonesia tahun 2000 : 67,5 tahun
Sebagaimana dilaporkan oleh Expert Committae on Health of the Erderly:
Di Indonesia akan diperkirakan beranjak dari peringkat ke sepuluh pada tahun 1980 ke peringkat enam pada tahun 2020, di atas Brazil yang menduduki peringkat ke sebelas tahun 1980.
Pada tahun 1990 jumlah penduduk yang berusia 60 tahun kurang lebih 10 juta jiwa/ 5.5% dari total populasi penduduk.
Pada tahun 2020 diperkirakan meningkat 3x,menjadi kurang lebih 29 juta jiwa/11,4% dari total populasi penduduk (lembaga Demografi FE-UI-1993).
Dari hasil tersebut diatas terdapat hasil yang mengejutkan yaitu:
  1. 62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dari pekerjaannya sendiri.
  2. 59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepela keluarga.
  3. 53% lansia masih menanggung bebean kehidupan keluarga.
  4. Hanya 27,5% lansia mendapat penghasilan dari anak atau menantu.
  1. Fenomena Permasalahan Pada Lansia
  • Permasalahan Umum
  1. Makin besar jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan.
  2. Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang berusia lanjut kurang diperhatikan,dihargai dan dihormati.
  3. Lahirnya kelompok masyarakat industry.
  4. Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional pelayanan lanjut usia.
  5. Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia.
  • Permasalahan Khusus
  1. Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik fisik,mental maupun sosial.
  2. Berkurangnya integrasi sosial usila.
  3. Rendahnya produktifitas kerja lansia.
  4. Banyaknya lansia yang miskin,terlantar dan cacat.
  5. Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan masyarakat individualistic.
  6. Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat mengganggu kesehatan fisik lansia.
  1. Fenomena Bio-psico-sosio-spiritual dan Penyakit Lansia
  • Penurunan fisik
  • Perubahan mental
  • Perubahan-perubahan Psikososial
Karakteristik Penyakit pada Lansia:
  • Penyakit sering multiple,yaitu saling berhubungan satu sama lain.
  • Penyakit bersifat degeneratif yang sering menimbulkan kecacatan.
  • Gejala sering tidak jelas dan berkembang secara perlahan.
  • Sering bersama-sama problem psikologis dan sosial.
  • Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut.
  • Sering terjadi penyakit iatrogenik.
Hasil Penelitian Profil Penyakit Lansia di 4 Kota (Padang,Bandung,Denpasar dan Makassar) sbb:
  • Fungsi tubuh yang dirasakan menurun : penglihatan (76,24%),daya ingat (69,39%),seksual (58,04%),kelenturan(53,23%),gigi dan mulut (51,12%).
  • Masalah kesehatan yang sering muncul : sakit tulang atau sendi (69,39%),sakit kepala (51,15%),daya ingat menurun (38,51%),selera makan menurun (30,08%),mual/perut perih (26,66%),sulit tidur (24,88%),dan sesak nafas (21,28%).
  • Penyakit kronis : rematik (33,14%),darah tinggi (20,66%),gastritis (11,34%),dan jantung (6,45%).
DAFTAR PUSTAKA
- Setiabudhi, Tony. 1999. Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
- Nugroho, Wahjudi SKM. 1995. Perawatan Lanjut Usia. Jakarta : EGC
- Sahar juniati (2001) keperawatan gerontik, coordinator keperawatan komunitas, fakultas ilmu keperawatan UI, Jakarta
TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN LANSIA.doc

No comments:

Post a Comment