Friday, October 21, 2011

Operasi Pintas Jantung (Bypass Jantung)

Operasi coronary artery bypass graft atau yang lebih popular disebut operasi pintas(bypass) jantung akan dilakukan bila tindakan dibalon dan pemasangan stent tidak bisa memperbaiki keadaan. Operasi ini dilakukan untuk melancarkan kembali pembuluh-pembuluh darah yang tersumbat itu.

Dalam prosesnya, dokter akan mengambil sebuah pembuluh darah dari tungkai lengan atau dada pasien dan menempelkan salah satu ujung pembuluh itu ke aorta. Sedangkan ujung lainnya ditempelkan pada arteri koroner di bawah bagian yang tersumbat. Ini membentuk sebuah jalan pintas arteri yang baru sehingga darah bisa mengalir dengan lancar ke jantung.

Dalam prosedurnya dokter membuka rongga dada, menghentikan denyut jantung dengan memindahkan fungsi ini ke sebuah mesin, yang disebut mesin jantung-paru-paru. Selama dokter memasang pembuluh darah yang baru, aliran darah dari seluruh tubuh semua diarahkan ke mesin tersebut lewat sebuah tube yang disebut cannulae yang dipasang pada pembuluh utama.

Umumnya operasi pintas jantung boleh dikatakan bisa sukses dan bertahan lama, terutama kalau yang digunakan adalah arteri dada. Risiko kegagalan hanya 2% tetapi menjadi 5-10 kali lebih besar bila operasi pintas jantung yang kedua atau mempunyai tingkat sakit jantung yang parah.

Boleh dikatakan 90 % orang yang menjalani operasi pintas jantung tidak akan mengalami sakit jantung lagi. Paling tidak 90-94% pria dan 87-91% wanita yang dioperasi masih bertahan hidup sampai 5 tahun. Disini jelas, paling sedikit penderita yang dioperasi bisa bertahan minimal sampai 5 tahun.


Kini juga ada operasi pintas jantung yang tidak perlu membuka rongga dada. Ada teknik yang lebih baru, minimally invasive direct coronary artery bypass surgery. Teknik ini jauh lebih ringan dengan teknik operasi yang sangat minimal. Dokter melakukan pintas arteri koroner tanpa membuka rongga dada dan mengotak-atik jantung yang distop, tapi hanya lewat optic fiber yang dimasukan lewat irisan kecil di daerah tulang rusuk dan langsung mengerjai jantung yang tetap aktif berdenyut.

Prosedur ini disamping menghindari kerusakan tulang dada akibat operasi pembukaan rongga dada juga mengurangi rasa sakit yang harus diderita pasien dan masa pemulihan juga singkat. Namun operasi ini direkomendasikan untuk kasus-kasus tertentu bila hanya ada satu atau dua sumbatan.

No comments:

Post a Comment