BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Syamsu Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial
merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial
dapat pula diartikan sebagao proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap
norma-norma kelompok, moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan
dan saling berkomunikasi dan kerja sama. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat
sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang
lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman
bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. Kebutuhan berinteraksi dengan orang
lain telah dirsakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah mampu
mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu
membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang
mendengar suara keras) dan kasih sayang. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan
bahwa.
Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar
manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana
dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah
umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan
sosial juga berkembang amat kompleks.
Dari kutipan diatas dapatlah dimengerti bahwa semamin
bertambah usia anak maka semakin kompleks perkembangan sosialnya, dalam arti
mereka semakin membutuhkan orang lain. Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia
adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri, mereka butuh
interaksi dengan manusia lainnya, interaksi sosial merupakan kebutuhan kodrati
yang dimiliki oleh manusia.
B. Tujuan.
Adapun
Tujuan kelompok kami dalam menyusun makalah ini,yaitu:
1)
Sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa
keperawatan tentang konsep psikologi & psikologi perkembangan pada bayi.
2)
Agar mahasiswa tahu faktor-faktor yang
mempengaruhi psikologi perkembangan bayi.
3)
Agar Mahasiswa tahu masalah-masalah psikologi
yang terjadi pada bayi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian.
Bayi adalah seorang anak yang muda usianya.
Disini akan dijelaskan tentang bentuk rupa ketika bayi baru lahir, seperti dagu
dan pinggul bayi yang baru lahir itu sempit, dengan perut agak buncit, serta
lengan dan kaki yang agak pendek. Berat badannya kurang lebih 7.5 paun (3.2
kilogram) dan panjangnya 14-20 inci (35.6-50.8 sentimeter, walaupun bayi baru
lahir pramasa adalah lebih kecil). Kepala bayi baru lahir itu amat besar di
banding bagian-bagian badan yang lain, Sedangkan tengkorak manusia dewasa
adalah kurang lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika dilahirkan, tengkorak bayi
baru lahir masih belum sempurna menjadi tulang.
Setengah bayi baru lahir mempunyai bulu halus
yang dinamakan lanugo, khususnya di belakang, bahu,
dan dahi bayi pramasa. Lanugo hilang dengan sendirinya dalam masa beberapa minggu. Tidak semua
bayi mempunyai rambut yang banyak. Ada yang botak, dan ada yang mempunyai
rambut yang terlalu halus sehingga hampir tidak dapat dilihat. Biasanya setelah
kelahiran, kulit bayi baru lahir sering berwarna keabu-abuan hingga biru suram.
Bayi baru lahir itu basah dan diliputi oleh tanda jalur darah serta bahan putih
yang dinamakan verniks kaseosa dan yang dianggap bertindak sebagai rintangan anti bakteria Bayi
baru lahir mungkin juga mempunyai bintik Mongolia, berbagai tanda lahir, atau
kulit mengelupas, khususnya di bagian pergelangan tangan, tangan, mata kaki,
dan kaki. Bagaimanapun, semua ini dianggap biasa dan akan hilang dengan
peredaran masa.
Tali pusar bayi baru lahir berwarna putih
kebiru-biruan. Selepas kelahiran, dokter akan memotong tali pusar dan tali
pusar yang ada di bayi baru lahir kira-kira panjangnya 1-2 inci. Tali pusar itu
akan menjadi kering dan keriput, serta menjadi hitam, dan kemudian lepas dengan
sendirinya dalam tempo kira-kira tiga minggu.
Proses menyusui dapat segera dilakukan begitu
bayi lahir. Bayi
yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada ibunya di
20 – 30 menit setelah ia lahir.Umumnya bayi menyusu kira-kira 20-40 menit sekali.
yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada ibunya di
20 – 30 menit setelah ia lahir.Umumnya bayi menyusu kira-kira 20-40 menit sekali.
B.
Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu :
1) Periode
Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30 menit setelah
kelahiran.
2) Periode Neonate, dimana masa ini
dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua
dari kehidiupan pascamatur.
C.
Ciri-Ciri bayi neonatal, yaitu :
1) Masa bayi
neonatal merupakan periode yang tersingkat dari semua periode perkembangan. Masa ini hanya dimulai dari
kelahiran sampai tali pusar lepas dari pusarnya
2) Masa bayi neonatal merupakan masa
terjadinya penyesuaian yang radikal. Masa
dimana suatu peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar.
3) Masa bayi neonatal
merupakan masa terhentinya perkembangan. Ketika periode pranatal sedang
berkembang tiba-tiba terhenti pada kelahiran.
4) Masa bayi
neonatal merupakan pendahuluan dari perkembangan selanjutnya. Perkembangan
individu di masa depan akan tampak pada waktu dilahirkan .
5) Masa bayi
neonatal merupakan periode yang berbahaya. Masa ini berbahaya karena sulitnya
menyesuaikan diri pada lingkungan yang baru.
D.
Penyesuaian pokok yang dilakukan bayi
neonatal, yaitu :
1) Perubahan
suhu, dimana ketika didalam rahim suhu berkisar 1000 F, namun
suhu diluar berkisar 600 sampai 700 F
2) Bernapas, jika tali pusar diputus
maka bayi mulai harus menapas serndiri.
3) Mengisap dan menelan, jadi bayi
sudah tidak lagi mendapat makanan melalui tali pusar tetapi memperoleh makanan
dengan cara mengisap dan menelan
4) Pembuangan, ketika bayi dilahirkan
barulah alat-alat pembuangan itu berfungsi.
E.
Kondisi
yang mempengaruhi penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal :
1) Lingkungan pranatal, dimana pada
waktu dilingkungan pranatal tidak di rawat oleh ibunya sehingga dilingkungan
pascanatal meempengaruhi perkembangannya.
2) Jenis persalinan, mudah atau
sulitnya persalinan mempengaruhi penyesuaian pascanatal.
3) Pengalaman yang berhubungan dengan
persalinan, ada dua pengalaman yang berpengaruh besar pada penyesuaian
pascanatal,yaitu seberapa jauh ibu terpengaruh oleh obat-obatan dan mudah
sullitnya bayi bernapas.
4) Lamanya periode kehamilan, jika bayi
yang dilahirkan sebelum waktunya di sebutpremature, sedangkan
yang terlambat disebut postmatur. Abortus : bayi lahir dengan berat badan kurang dari 500 g, dan / atau usia
gestasi kurang dari 20 minggu. Angka harapan hidup amat sangat kecil, kurang dari 1%
5) Sikap Orang tua, sikap yang
menyenangkan dari orang tua memperlakukan bayinya itu akan mendorong
penyesuaian yang baik.
6) Perawatan pascanatal, yaitu ada tiga
aspek : pertama kebutuhan tubuh, kedua rangsangan yang diberikan.dan ketiga
kepercayaan orang tua.
F.
Bahaya pada bayi neonatal, yaitu :
1) Bahaya
fisik, seperti lingkungan pranatal yang tidak baik, persalinan yang sulit dan
ruwet, kelahiran kembar, postmatur, premature dan kematian bayi
2) Bahaya
psikologis, seperti kepercayaan tradisional mengenai kelahiran,
ketidakberdayaan, individualitas bayi, terhentinya perkembangan bayi, kurangnya
rangsanagn,kemurungan orang tua baru, dan sikap yang kurang menyenangkan dari
orang-orang yang berarti.
G.
Berat badan bayi baru lahir
(birthweight)
Berat badan bayi pada saat kelahiran,
ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir.
1) Bayi berat lahir cukup : bayi dengan
berat lahir > 2500 g.
2) Bayi berat lahir rendah (BBLR) / Low
birthweight infant : bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1500 – 2500 g.
3) Bayi berat lahir sangat rendah
(BBLSR) / Very low birthweight infant : bayi dengan berat badan lahir 1000 –
1500 g.
4) Bayi berat lahir amat sangat rendah
(BBLASR) / Extremely very low birthweight infant : bayi lahir hidup dengan
berat badan lahir kurang dari 1000 gr.
H.
Tahap-tahap
perkembangan bayi.
Usia lahir
hingga 1 bulan
- Mata belum bisa focus, tapi
sudah belajar mengenali wajah dalam jarak dekat
- Dapat menirukan anda dalam hal
menjulurkan lidah atau membuka mulut
- Secara insting akan menuju
kearah susu anda dan membuka mulutnya
- Memejamkan mata atau berkedip
saat ada cahaya yang kuat dan akan menutup matanya bila terlalu banyak
rangsangan cahaya yang masuk
- Dalam periode 24 jam tidur 16
hingga 17 jam
- Biasanya membutuhkan perawatan
setiap 2 jam, tidak terlepas dari susu ibu atau susu formula dalam jangka
waktu 3 atau 4 jam
- Menangis berarti membutuhkan
sesuatu (makanan, ganti popok, ketenangan atau
belaian)
- Usia lahir hingga 1 bulan
- Mata belum bisa focus, tapi
sudah belajar mengenali wajah dalam jarak dekat
- Dapat menirukan anda dalam hal
menjulurkan lidah atau membuka mulut
- Secara insting akan menuju
kearah susu anda dan membuka mulutnya
- Memejamkan mata atau berkedip
saat ada cahaya yang kuat dan akan menutup matanya bila terlalu banyak
rangsangan cahaya yang masuk
- Dalam periode 24 jam tidur 16
hingga 17 jam
- Biasanya membutuhkan perawatan
setiap 2 jam, tidak terlepas dari susu ibu atau susu formula dalam jangka
waktu 3 atau 4 jam
- Menangis berarti membutuhkan
sesuatu (makanan, ganti popok, ketenangan atau belaian)
Usia 1
bulan
- Penglihatan cukup jelas dalam
jarak 8 hingga 12 inchi, akan memandang wajah ibu saat disusui
- Gerakan, dalam hal menggenggam
dan mengayun masih bersifat refleks
- Masih tidur lebih dari setengah
hari, tapi pelan-pelan mulai lebih banyak tidur malam hari daripada di
siang hari
- Senyuman pertama mungkin akan
muncul di usia ini
- Menangis lebih banyak terjadi
saat usia 6 minggu (hampir 3 jam sehari lebih sering lagi kalau ia kolik)
Usia 2
bulan
- Mulai mengenali wajah-wajah
yang berbeda
- Dapat memegang benda dalam
beberapa detik sebelum benda ittu terlepas
- Sudah mampu menoleh bila ada
suara yang dating dari arah kiri atau kanan
- Masih perlu tiga atau empat
kali tidur siang, dan terbangun pada malam hari untuk minum susu atau
makan
- Dalam hal minum susu mungkin
bervariasi dari 6 hingga 10 kali sehari
- Kadang menghentikan tangisnya
sambil berharap anda menghampirinya dan memberi perhatian
Usia 3
bulan
- Gampang dan spontan dalam
tersenyum
- Dapat memegang benda dan
mengayunkannya
- Menjadi sangat asyik dengan
tangan dan jari-jarinya
- Akan mengikuti gerak dan arah
gerakan benda
- Ketika tengkurap, sudah dapat mengangkat
kepalanya dan bersandar pada bahunya
- Menangis sebagai cara untuk
mengkomunikasikan sekaligus menandakan kebosanan atau sedang butuh
perhatian
Usia 4
bulan
- Dapat melihat ke penjuru
ruangan
- Dapat berguling dengan tanpa
bantuan
- Memukul-mukul air dan
menendang-nendang untuk kesenangan saat sedang dimandikan
- Dapat mulai menahan kepala
secara tegak
- Mulai bereksperimen dengan
mengoceh
- Bisa mendengarkan musik
- Mulai tumbuh gigi
Usia 5
bulan
- Mengenali anggota-anggota
keluarga dengan baik
- Akan mencondongkan dada untuk
mengambil benda yang jatuh
- Mulai memegang benda, menggoyang-goyangkannya
dan sering mengeksplorasinya dengan mulut
- Dapat melihat keseluruh ruangan
- Bisa bergulingan dengan tanpa
bantuan
- Memukul dan menendang-nendang
saat mandi
- Dapat menahan kepala secara
tegak
- Bereksperimen dengan berbagai
bentuk ocehan
- Mendengarkan musik
- Mulai tanda tumbuh gigi
Usia 6
bulan
- Mungkin sudah mampu duduk bila
dibantu
- Dapat memutar tubuh dan
menengokkan kepala
- Bila belum mulai makan makanan
padat, mulai saat ini bisa dimulai
- Emosi secara keseluruhan akan
muncul saat ini, mulai dari senang, sayang, dan peka terhadap humor hingga
tidak sabar, takut dan tidak percaya.
- Kemungkinan bisa menambahkan
beberapa konsonan pada saat mengoceh
- Bayi mungkin bisa tidur sepanjang malam dimana membuatnya
bisa tidak makan atau minum selama 6 hingga 7 jam
- Ketika marah sudah bisa
menenangkan diri
Usia 7
bulan
- Memulai beberapa bentuk awal
merangkak
- Memulai dapat mengangkat tubuh
untuk menuju kearah posisi berdiri
- Gigi sudah mulai terbentuk dan
tumbuh disebagian formasi
- Dapat mengenali nama sendiri
dalam rangkaian kata-kata yang kita ucapkan
- Senang sekali pada situasi
social dan kegirangan dengan ditandai melonjak-lonjak saat tahu saatnya
untuk bermain
Usia 8
bulan
- Merangkak maju atau mundur,
kadang sambil berpegangan pada suatu benda
- Kemungkinan sudah dapat berdiri
sambil bertopang pada sesuatu
- Sedikit motorik skill juga
sudah berkembang seperti mengambil benda kecil dengan cara menggenggam
menggunakan ibu jari dan jari lainnya
- Dapat mengingatkan kejadian
yang baru lewat
- Mengerti bahwa mainan tidak
hilang ketika disembunyikan, paham bahwa benda itu ada disuatu tempat tapi
tidak harus tampak
- Menangis karena tidak sabar
Usia 9
bulan
- Belajar bertepuk tangan
- Belajar merembet atau mendaki
sesuatu
- Memahami beberapa kata-kata,
walaupun tidak bisa mengucapkannya
- Memahami ketinggian bahkan
kadang takut dengan hal itu
- Ingin bermain didekat anda
tetapi dalam prosesnya dia ingin mengeksplorasi sendiri mainannya tersebut
secara independent
- Tidur siang mungkin turun
hingga hanya dua kali sehari
Usia 10
bulan
- Mampu berjalan bila anda
memegang kedua tangannya
- Duduk dari posisi berdiri
- Kadang bergoyang atau
melonjak-lonjak ketika mendengarkan musik
- Menjadikan semua peralatan
rumah tangga sebagai mainan
- Takut terhadap tempat-tempat
yang aneh
- Mulai bagus ketika
mengantisipasi kejadian, ketika lemari es dibuka ia mengharap adanya
makanan, ketika anda mengambil dompet bayi anda mungkin berharap anda akan
mengajaknya keluar
Usia 11
bulan
- Merambat sepanjang furniture
rumah tanpa bimbingan anda
- Bisa berjinjit mengangkat tubuh
diatas jari-jari kaki
- Meloncat dan membungkuk
- Memahami bahwa benda yang kecil
dapat masuk ketempat yang lebih besar
- Bisa membuat suara-suara yang
lebih berarti, termasuk menirukan irama
- Memahami kata jangan tetapi
belum dapat meletakkannya dalam konteks yang berbeda
Usia 12
bulan
- Segera akan berdiri dan
berjalan sesaat sebelum ulang tahunnya yang pertama
- Akan menirukan
tindakan-tindakan seperti berbicara di telepon, menyapu lantai, mendorong
trolly belanja, memberi makanan bayi dan sebagainya
- Memahami lebih banyak kata-kata
yang kita ucapkan
- Kemungkinan menunjukkan secara
sementara prefensi kearah salah satu orang tertentu
- Kadang menolak waktu untuk
tidur baik sing ataupun malah Menunjukkan kasih sayang dalam bentuk
tersenyum, memeluk, mencium atau tepukan dipunggung.
I.
Faktor
– faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak.
Perkembangan sosial anak dipengaruhi
beberapa faktor yaitu :
1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan
pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak,
termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga
merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses pendidikan
yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh
keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain banyak
ditentukan oleh keluarga.
2. Kematangan
Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan.
Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan.
3. Status Sosial Ekonomi.
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi
oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan
banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
5. Kapasitas Mental.
Emosi dan Intelegensi .Kemampuan
berfikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar,
memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh sekali
terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan
berkemampuan berbahasa dengan baik. Oleh karena itu jika perkembangan ketiganya
seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial anak.
J.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses Tumbuh perkembangan bayi.
ü Faktor Ibu
Kekurangan gizi selama hamil akan berakibat buruk terhadap
janin. Penentuan status gizi yang baik yaitu dengan mengukur berat badan ibu
sebelum hamil dan kenaikkan berat badan selama hamil. Kekurangan gizi pada ibu
hamil dapat memengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan
keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,asfiksia. Intra partum (mati dalam kandungan) lahir dengan berat
badan rendah (BBLR). Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5
kg/ minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama
hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing
bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12
kg. Bila terdapat kenaikan berat badan yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya
risiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion, atau anak besar.Indikator lain
untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan mengukur LLA. LLA adalah
Lingkar Lengan Atas. LLA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk
status gizi yang kurang/ buruk. Ibu berisiko untuk melahirkan anak dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR). Dengan demikian, bila hal ini ditemukan sejak awal
kehamilan, petugas dapat memotivasi ibu agar ia lebih memperhatikan
kesehatannya (Hidayati, 2009).
§ Umur
Berat badan lahir rendah juga
berkolerasi dengan usia ibu. Persentase tertinggi bayi dengan berat badan lahir
rendah terdapat pada kelompok remaja dan wanita berusia lebih dari
40 tahun. Ibu-ibu yang terlalu muda seringkali secara emosional dan fisik belum
matang, selain pendidikan pada umumnya rendah, ibu yang masih muda masih
tergantung pada orang lain. Kelahiran bayi BBLR lebih tinggi pada ibu-ibu muda
berusia kurang dari 20 tahun. Remaja seringkali melahirkan bayi dengan berat
lebih rendah. Hal ini terjadi karena mereka belum matur dan mereka belum
memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita dewasa. Pada ibu yang tua
meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi kondisi badannya serta kesehatannya
sudah mulai menurun sehingga dapat memengaruhi janin intra uterin dan dapat menyebabkan
kelahiran BBLR. Faktor usia ibu bukanlah faktor utama kelahiran BBLR, tetapi
kelahiran BBLR tampak meningkat pada wanita yang berusia di luar usia 20
sampai 35 tahun.
§ Jarak hamil dan bersalin terlalu
dekat
Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun
dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama dan perdarahan
pada saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik. Ibu yang
melahirkan anak dengan jarak yang sangat berdekatan (di bawah dua
tahun) akan mengalami peningkatan risiko terhadap terjadinya perdarahan pada
trimester III, termasuk karena alasanplasenta previa, anemia dan ketuban pecah dini serta dapat
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
§ Paritas ibu
Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan
gangguan pertumbuhan janin sehingga melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
dan perdarahan saat persalinan karena keadaan rahim biasanya sudah lemah.
ü Penyakit menahun ibu
§ Asma bronkiale:
Pengaruh asma pada ibu dan janin
sangat tergantung dari sering dan beratnya serangan, karena ibu dan janin akan
kekurangan oksigen (O2) atau hipoksia. Keadaan hipoksia bila tidak segera
diatasi tentu akan berpengaruh pada janin, dan sering terjadi keguguran,
persalinan premature atau berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan
(gangguan pertumbuhan janin).
Frekuensi bakteriuria tanpa gejala
kira-kira 2 – 10%, dan dipengaruhi oleh paritas, ras, sosioekonomi wanita hamil
tersebut. Beberapa peneliti mendapatkan adanya hubungan kejadian bakteriuria dengan
peningkatan kejadian anemia dalam kehamilan, persalinan premature, gangguan
pertumbuhan janin, dan preeklampsia.
§ Hipertensi:
Penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang
terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan
persalinan, hipertensi dalam kehamilan menjadi penyebab penting dari kelahiran
mati dan kematian neonatal. Ibu dengan hipertensi akan menyebabkan terjadinya
insufisiensi plasenta, hipoksia sehingga pertumbuhan janin terhambat dan sering
terjadi kelahiran prematur.
Hipertensi pada ibu hamil merupakan
gejala dini dari pre-eklamsi, eklampsi dan penyebab gangguan
pertumbuhan janin sehingga menghasilkan berat badan lahir rendah.
§ Gaya hidup
Konsumsi obat-obatan pada saat
hamil: Peningkatan penggunaan obat-obatan (antara 11% dan 27% wanita hamil,
bergantung pada lokasi geografi) telah mengakibatkan makin tingginya insiden kelahiran
premature, BBLR, defek kongenital, ketidakmampuan belajar, dan gejala putus
obat pada janin (Bobak, 2004). Konsumsi alkohol pada saat hamil: Penggunaan
alkohol selama masa hamil dikaitkan dengan keguguran (aborsi spontan),
retardasi mental, BBLR dan sindrom alkohol janin.
ü Faktor kehamilan
§ Komplikasi Hamil
§ Pre-eklampsia/ Eklampsia:
Pre-eklampsia/ Eklampsia dapat
mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan janin dalam kandungan atau IUGR dan
kelahiran mati. Hal ini disebabkan karena Pre-eklampsia/Eklampsia pada ibu akan menyebabkan
perkapuran di daerah plasenta, sedangkan bayi memperoleh makanan dan oksigen dari plasenta, dengan adanya perkapuran di daerah plasenta, suplai
makanan dan oksigen yang masuk ke janin berkurang.
§ Ketuban Pecah Dini
Ketuban dinyatakan pecah sebelum
waktunya bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban Pecah Dini
(KPD) disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran yang diakibatkan
oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Pada
persalinan normal selaput ketuban biasanya pecah atau dipecahkan setelah
pembukaan lengkap, apabila ketuban pecah dini, merupakan masalah yang penting
dalam obstetri yang berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya
infeksi ibu.
Hidramnion atau kadang-kadang
disebut juga polihidramnion adalah keadaan di mana banyaknya air ketuban
melebihi 2000 cc. Gejala hidramnion terjadi semata-mata karena faktor mekanik
sebagai akibat penekanan uterus yang besar kepada organ-organ seputarnya.
Hidramnion harus dianggap sebagai kehamilan dengan risiko tinggi karena dapat
membahayakan ibu dan anak. Prognosis anak kurang baik karena adanya
kelainan kongenital, prematuritas, prolaps funikuli dan lain-lain.
§ Hamil ganda/Gemeli
Berat badan janin pada kehamilan
kembar lebih ringan daripada janin pada kehamilan tunggal pada umur kehamilan
yang sama. Sampai kehamilan 30 minggu kenaikan berat badan janin kembar sama
dengan janin kehamilan tunggal. Setelah itu, kenaikan berat badan lebih kecil,
mungkin karena regangan yang berlebihan menyebabkan peredaran darah plasenta
mengurang. Berat badan satu janin pada kehamilan kembar rata-rata 1000 gram
lebih ringan daripada janin kehamilan tunggal. Berat badan bayi yang baru lahir
umumnya pada kehamilan kembar kurang dari 2500 gram. Suatu faktor penting dalam
hal ini ialah kecenderungan terjadinya partus prematurus.
§ Perdarahan Antepartum
Perdarahan antepartum merupakan
perdarahan pada kehamilan diatas 22 minggu hingga mejelang persalinan yaitu
sebelum bayi dilahirkan (Saifuddin, 2002). Komplikasi utama dari perdarahan
antepartum adalah perdarahan yang menyebabkan anemia dan syok yang menyebabkan
keadaan ibu semakin jelek. Keadaan ini yang menyebabkan gangguan ke plasenta yang mengakibatkananemia pada janin bahkan terjadi syok
intrauterin yang mengakibatkan kematian janin intrauterin (Wiknjosastro,
1999 : 365). Bila janin dapat diselamatkan, dapat terjadi berat badan lahir
rendah, sindrom gagal napas dan komplikasi asfiksia.
§ Faktor janin
Kelainan kongenital merupakan
kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil
konsepsi sel telur. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenital, umumnya
akan dilahirkan sebagai Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau bayi kecil untuk
masa kehamilannya. Bayi Berat Lahir Rendah dengan kelainan kongenital yang
mempunyai berat kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya.\
Infeksi hepatitis terhadap kehamilan
bersumber dari gangguan fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan metabolisme tubuh, sehingga aliran nutrisi ke janin dapat terganggu atau
berkurang.
Oleh karena itu, pengaruh infeksi hepatitis menyebabkan abortus atau persalinan prematuritas dan kematian janin dalam
rahim. Wanita hamil dengan infeksi rubella akan berakibat buruk terhadap janin.
Infeksi ini dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah, cacat bawaan dan
kematian janin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Perkembangan sosial merupakan pencapaian
kematangan dalam hubungan sosial. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat
sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang
lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman
bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.Perkembangan sosial individu dimulai
sejak anak usia 18 bulan. Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang
paling mempengaruhi perkembangan sosial anak, semakin bagus tata cara keluarga,
maka perkembangan sosial anak juga semakin bagus.
Bayi
adalah seorang anak yang muda usianya. Disini akan dijelaskan tentang bentuk
rupa ketika bayi baru lahir, seperti dagu dan pinggul bayi yang baru lahir itu
sempit, dengan perut agak buncit, serta lengan dan kaki yang agak pendek. Berat
badannya kurang lebih 7.5 paun (3.2 kilogram) dan panjangnya 14-20 inci
(35.6-50.8 sentimeter, walaupun bayi baru lahir pramasa adalah lebih kecil).
Kepala bayi baru lahir itu amat besar di banding bagian-bagian badan yang lain,
Sedangkan tengkorak manusia dewasa adalah kurang lebih 1/8 dari panjang badan.
Ketika dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masih belum sempurna menjadi
tulang.
Perkembangan sosial juga sangat
mempengaruhi kepribadian anak, anak yang mempunyai daya intelegensi yang
tinggi, perkembangan sosial yang baik pada umumnya memiliki kepribadian yang
baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Cahyani Ani. Mubin, Psikologi perkembangan; cet I (Quantum
Teaching, Ciputat Press Group, 2006).
Hurlock B Elizabeth, Developmental Psikologi; Mc Grow Hill, Inc, 1980, Alih Bahasa, Istiwidayanti dan suedjarwo, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta, Erlangga, tt.
LN Yusuf Syamsu; Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Nurihsan Juntika, 2007, Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta didik , Bandung; Sekolah Pasca Sarjana (UPI)
Santrock, John W, Life-Span Development, WM, C Brown Comunication, Inc, 1995, Alih bahasa Achmad Chusairi, S.PSI, Perkembangan Masa Hidup Jilid I, Jakarta, Erlangga, 2002.
Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan; (PT Raja Grafindo, : 2004).
Hurlock B Elizabeth, Developmental Psikologi; Mc Grow Hill, Inc, 1980, Alih Bahasa, Istiwidayanti dan suedjarwo, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta, Erlangga, tt.
LN Yusuf Syamsu; Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Nurihsan Juntika, 2007, Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta didik , Bandung; Sekolah Pasca Sarjana (UPI)
Santrock, John W, Life-Span Development, WM, C Brown Comunication, Inc, 1995, Alih bahasa Achmad Chusairi, S.PSI, Perkembangan Masa Hidup Jilid I, Jakarta, Erlangga, 2002.
Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan; (PT Raja Grafindo, : 2004).
No comments:
Post a Comment