Sunday, September 25, 2011
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KARSINOMA GASTER
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organ lambung terletak oblik dari kiri ke kanan menyilang abdomen atas tepat dibawah diagfrahma. Dalam keadaan kosang lambung berbentuk tabung- J, dan bila penuh berbentu seperti buah alpukat raksasa. Kapasitas normal lambung 1 – 2 liter. Lambung terbagi atas fundus, korpus, antrum pilorikum atau pilorus. Sebelah kanan atas lambung terdapat cekungan kurvatura mayor, dan dibagian kiri terdapat cekungan kurvatura minor. Lambung memiliki 2 spinter yaitu diatas spingter cardia, dan dibawah spingter pilorikum.
Lambung terdiri dari 4 lapisan, tunika serosa atau lapisan terluar merupakan bagian dari peritonium viceralis. Lapisan selanjutnya adalah lapisan otot polos lambung atau tunika muskularis yang terdiri dari 3 lapisan otot, yaitu dari paling luar kedalam otot longitudinal, otot sirkular, dan otot obelik, yang semuanya berfungsi untuk megaduk makanan yang masuk kedalam lambung. Lapisan selanjutnya adalah lapisan submukosa, pada lapisn ini terdapat serabut syaraf, pembuluh darah, dan saluran lympe. Lapisan terakhir adalah tunika mukosa.
Pada tunika mukosa terdapat kelenjar-kelenjar, yaitu kelenjar kardia dibagian atas dan kelenjar gastrik dibagian bawah. Pada kelenjar gastrik terdapat 3 tipe utama sel, yaitu sel zimogenik atau chief cells yang mengsekresikan pepsinogen, sel parietal yang mengseresikan asam lambung, dan sel mukus (leher) yang mengeluarkan mukus.Persyarafan lambung dihantarkan oleh sistem sayaraf otonom, yaitu parasimpatis yang diwakili oleh nervus Vagus, dan syaraf simpatis diwakili oleh syaraf splanikus mayor dan seliakum. Darah kelambung disuplai oleh arteri seliaka atau trunkus seliakus, dan dikembalikan melalui vena porta ke organ hati.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum penyusunan makalah ini adalah mendukung kegiatan pembelajaran keperawatan khususnya mata kuliah pencernaan II tentang karsinoma lambung serta melatih mahasiswa untuk berfikir kritis.
b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui definisi, tanda dan gejala, etiologi, patofisiologi dan askep teoritis dari karsinoma lambung.
C. Manfaat
Mendapatkan pengetahuan tentang patofisiologi dari karsinoma lambung sehingga dapat mengatasi dan melakukan tindakan keperawatan dengan benar.
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
REVIEW ANATOMI FISIOLOGI LAMBUNG
1. Definisi
Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai massa irregular dengan penonjolan ulserasi sentral yang dalam ke lumen dan menyerang lumen dinding lambung. Karsinoma Gaster ialah suatu neoplasma yang terdapat pada Gaster. (R. Simadibrata, 2000).
2. Tanda dan gejala
Gejala awal dari kanker lambung sering tidak nyata karena kebanyakan tumor ini dikurvatura kecil, yang hanya sedikit menyebabkan ggn fungsi lambung. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa gejala awal seperti nyeri yg hilang dgn antasida dapat menyerupai gejala pd pasien ulkus benigna. Gejala penyakit progresif dapat meliputi tidak dapat makan, anoreksia, dyspepsia, penurunan BB, nyeri abdomen, konstipasi, anemia dan mual serta muntah.
Keluhan yang paling sering pada penderita kanker lambung adalah nyeri perut bagian atas yang beraneka ragam coraknya, dapat ringan dan hilang timbul, sampai dengan rasa sakit yang hebat dan menetap. Tidak jarang rasa nyerinya sama dengan ciri nyeri dari tukak lambung yang klasik. Anoreksia disertai nausea sering dijumpai dan biasanya disertai dengan penurunan berat badan. Bila kanker berdiam di daerah proximal lambung maka dapat menyumbat esofagus dan menimbulkan keluhan disfagia.
Bila terjadi ulserasi pada kanker selain rasa nyeri dapat pula timbul perdarahan dengan gejala hematemeisis dan atau melena. Jika ulserasi terjadi lebih dalam sapai menembus dinding lambung , dapat terjadi perforasi dan kadang- kadang terbentuk suatu hubungan antara lambung dan kolon (gastrocolic fistula).
Secara praktis dapat diringkas gejala-gejala kanker lambung meliputi :
1. Kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
2. Vomitus
3. Rasa nyeri dan tidak enek pada perut bagian atas (uluhati)
4. Rasa terbakar pada saat makan
5. Muntah darah dan atau berak darah
6. Menurun atau hilangnya nafsu makan, dan sakit saat makan
7. Lemah
3. Etiologi
Hubungan antara pola diet dengan perkembangan karsinoma lambung adalah penelanan nitrat berkadar tinggi dan jangka waktu lama yang terkandung dalam makanan yang dikeringkan, diasap, dan diasinkan. Nitrat yang masuk akan diubah menjadi nitrit yang karsinogen oleh bakteri. Bakteri tersebut dapat masuk melalui makan yang ditelan, terutama pada masyarakat dengan tinggkat sosio ekonomi yang rendah dan dengan tinggkat kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan dan diri yang masih rendah pula. Bakteri yang dapat menginfeksi lambung dengan keasaman yang tinggi adalah bakteri heliobacter pylori. Beberapa faktor resiko lainnya adalah adanya ulkus lambung, polip adenomatosa. Selain itu golongan darah juga mempunyai peran, pasien dengan golongan darah A memiliki kemungkinan tinggi untuk terserang kanker lambung dari pada pasien yang memiliki golongan darah selain A.
4. Patofisiologi
Beberapa factor dipercaya menjadi precursor kanker yang mungkin yaitu polip, anemia pernisiosa, prostgastrektomi, gastritis atrofi kronis dan ulkus lambung. Diyakini bahwa ulkus lambung tidak mempengaruhi individu menderita kanker lambung, tetapi kanker lambung mungkin ada bersamaan dgn ulkus lambung dan tidak ditemukan ada bersaman dgn ulkus lambung dan tidak ditemukan pada pemeriksaan diagnostic awal. Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul plg sering sebagai massa irregular dengan penonjolan ulserasi sentral yang dalam ke lumen dan menyerang lumen ddg lambung.
Tumor mungkin menginfiltrasi dan menyebabkan penyempitan lumen yang paling sering di antrum. Infiltrasi dapat melebar keseluruh lambung, menyebabakan kantong tidak dapat meregang dengan hilangnya lipatan normal dan lumen yg sempit, tetapi hal ini tidak lazim. Desi polipoid juga mungkin timbul dan menyebabkan sukar u/ membedakan dari polip benigna pada X-ray. Kanker lambung mungkin timbul sebagai penyebaran tumor superficial yang hanya melibatkan prmukaan mukosa dan menimbulkan keadaan granuler walupun hal ini jarang. Kira-kira 75% dari karsinom ditemukan pada 1/3 distal lambung, selain itu menginvasi struktur local seperti bag.bawah dari esophagus, pancreas, kolon transversum dan peritoneum. Metastase timbul pada paru, pleura, hati, otak dan lambung.
PATHWAY
5. Askep Teoritis
1. Pengkajian
a. Anamnesis
1. Biodata : terdiri dari nama lengkap, jenis kelamin, umur, penanggung jawab, pekerjaan, pendidikan, agama, alamat, suku bangsa.
2. Riwayat Kesehatan.
a. Keluhan utama.:
Pada pasien kanker, keluhan utamanya adalah nyeri pada ulu hati
b. Riwayat kesehatan sekarang.
Nyeri.
P (pemicu) Pada pasien karsinoma lambung akan terasa nyeri jika pada bagian ulu hati di tekan.
Q (quality) Biasanya pada pasien karsinoma lambung rasa nyeri terasa tajam seperti ditusuk-tusuk.
R (region) Nyeri karsinoma lambung terpusat pada bagian lambung atau ulu hati.
S (severity) Pada pasien karsinoma lambung biasanya retensitas/ keparahannya tergantung dari lama penyakitnya.
T (time) Pada pasien karsinoma lambung terasa nyeri pada saat ulu hati ditekan dan pada saat makan terasa panas di lambung.
3. Riwayat kesehatan masa dahulu :
Apakah sebelumnya pasien pernah dirawat dirumah sakit?
Penyakit (masa kanak-kanak), penyakit yang terjadi secara berulang-ulang, operasi yang pernah dialami)
Bila timbul rasa nyeri, pasien biasanya berobat kemana?
Obat apa yang dikonsumsi pasien jika nyeri timbul ? berapa kali pemakainnya?
Alergi : Kebiasaan (merokok, minum kopi, dll).
4. Riwayat kesehatan keluarga.
Orang tua, Saudara kandung, Anggota keluarga lain. Faktor resiko terhadap kesehatan yang berkaitan dengan karsinoma lambung
5. Pola kebutuhan sehari:
Nutrisi :
Jenis, frekuensi dan jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari
Adanya mual, muntah, anorexia, ketidakmampuan memenuhi kebutuhan nutrisi
Adanya kebiasaan merokok, alkohol dan mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Ketaatan terhadap diet, kaji diet khusus
intake makanan :
Jenis makanan yang disukai (pedas, asam, manis, panas,
dingin)
Adanya makanan tambahan
Napsu makan berlebih/kurang
Kebersihan makanan yang dikonsumsi
• Eliminasi
Pola BAK dan BAB: frekuensi, karakteristik, ketidaknyamanan, masalah pengontrolan
Adanya mencret bercampur darah
Adanya Diare dan konstipasi
Warna feses, bentuk feses, dan bau
Adanya nyeri waktu BAB
• Aktivitas dan latihan
Kebiasaan aktivitas sehari hari
Kebiasaan olah raga
Rasa sakit saat melakukan aktivitas
• Tidur dan istirahat
Adanya gejala susah tidur/insomnia
Kebiasaan tidur per 24 jam
• . Persepsi kognitif
Gangguan pengenalan (orientasi) terhadap tempat, waktu dan orang
Adanya gangguan proses pikir dan daya ingat
Cara klien mengatasi rasa tidak nyaman(nyeri)
Adanya kesulitan dalam mempelajari sesuatu
• Persepsi dan konsep diri
Penilaian klien terhadap dirinya sendiri
• Peran dan hubungan dengan sesama
Klien hidup sendiri/keluarga
Klien merasa terisolasi
Adanya gangguan klien dalam keluarga dan masyarakat
• Reproduksi dan seksualitas
Adanya gangguan seksualitas dan penyimpangan seksualitas
Pengaruh/hubungan penyakit terhadap seksualitas
• Mekanisme koping dan toleransi terhadap stess
Adanya perasaan cemas,takut,tidak sabar ataupun marah
Mekanisme koping yang biasa digunakan
Respon emosional klien terhadap status saat ini
Orang yang membantu dalam pemecahan masalah
• Sistem kepercayaan
Agama yang dianut,apakah kegiatan ibadah terganggu
b. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum / Tingkat kesadaran.
2. Tanda-tanda vital : Tekanan Darah, Suhu, Nadi, Respirasi.
3. Sistem Respirasi :
Kaji pernafasan klien, apakah ada kelainan atau tidak? Apakah klien merokok, sehingga mempengaruhi pernafasannya
4. Sistem Pencernaan :
Apakah pasien mengalami nyeri ulu hati, tidak dapat makan, mual atau muntah?
Apakah gejala berhubungan dengan ansietas, stress, alergi, makan atau minum terlalu banyak, atau makan terlalu cepat?
Bagaimana gejala hilang?
Adakah riwayat penyakit lambung sebelumnya atau pembedahan lambung?
Pemeriksaan fisik mencakup apakah didapatkan nyeri tekan abdomen, , dan bukti adanya gangguan sistemik akibat dari gangguan pada lambung.
5. Sistem Kardiovaskuler.
Kaji tekanan darah klien, bunyi jantung, denyut nadi
6. Sistem integumen:
Kaji warna kulit, dan tekturnya? apakah terdapat dehidrasi (perubahan turgor kulit, membrane mukosa kering)
7. Sistem persyarafan.
Kaji tingkat kesadaran klien, bagaimana respon klien terhadap nyeri,
8. Sistem muskuloskeletal.:
Kaji kemampuan mobilisasi tulang klien,
9. Sistem perkemihan.
apakah ada kelainan pada frekwensi BAB klien, warna BAB,
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan proses pertumbuhan sel-sel kanker
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah dan tidak nafsu makan
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
d. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
e. Gangguan eliminasi berhubungan dengan konstipasi
3. Rencana Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan proses pertumbuhan sel-sel kanker
Rencana Tindakan:
1. Kaji karakteristik nyeri, lokasi, frekuensi
2. Kaji faktor penyebab timbul nyeri (takut , marah, cemas)
3. Ajarkan tehnik relaksasi tarik nafas dalam
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah dan tidak nafsu makan.
Hasil : mempertahankan status nutrisi optimal
Rencana tindakan :
1. Hidangkan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan hangat..
2. Kaji kebiasaan makan klien.
3. Ajarkan teknik relaksasi yaitu tarik napas dalam.
4. Timbang berat badan setiap 2 hari/ setiap minggu
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian vitamin
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Rencana Tindakan :
1. Sediakan waktu istirahat yang cukup.
2. Kaji keluhan klien saat beraktivitas.
3. Kaji kemampuan klien dalam beraktivitas.
4. Bantu memenuhi kebutuhan klien.
d. Ansietas berhuhungan dengan penyakit dan pengobatan yang diantisipasi
Rencana tindakan:
1. Menunnjukkan pemecahan masalah dan penggunaan sumber efektif
2. Menyatakan rentang perasaan yang tepat
3. Mendiskusikan perasaan takut atau masalah yang sehat dan takut tak sehat
e. Gangguan eliminasi berhubungan dengan penurunan masukan makanan
Rencana tindakan:
1. Membuat kembali pola normal dari fungsi usus
2. Menunjukkan perubahan prilaku /pola hidup, yang diperlukan sebagai penyebab, factor pemberat.
4. Implementasi
5. Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tn. S, 58 tahun dari Sulawesi utara, pendidikan SMP, klien pedagang pasar, klien datang ke rumah sakit pada tanggal 8 februari 2004 dengan keluhan nyeri seperti ditusuk –tusuk, keluhan pada pengkajian tanggal 11 februari 2004 diperoleh data beberapa kali muntah darah dan BAB warna hitam feses sering merasa mual muntah dan nafsu makan turun, lingkar abdomen 100 cm, positife acite, BB turun 2 kg dalam 2 minggu, kesadaran derilium, tanda vital ; TD 140/100 mmHg, N 100x/mnt, RR 32/mnt dan suhu 37,8 °C, pada pemeriksaan endoskopi dan barium lambung, dokter mendiagnosa adanya kanker lambung, perawat memberikan 2 alternatif terapi sesuai anjuran dokter yaitu reseksi atau kemoterapi. Tetapi keluarga klien menolak dan pesimis dengan keadaan klien.
ASUHAN KEPERAWATAN :
1. Pengkajian
A. Identitas Klien
1. Nama : Tn. S
2. Umur : 58 Th
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Agama : -
6. Suku : -
7. status perkawinan : -
8. pendidikan terakhir : SMP
9. pekerjaan : Pedagang pasar
10. alamat : Sulawesi
11. Tgl masuk : 8 februari 2004
12. Golongan Darah : -
B. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama.
Klien mengeluh nyeri perut bagian bawah seperti di tusuk – tusuk.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang.
Klien mengatakan sering kali muntah darah dan BAB warna hitam pada feses.
Klien mengatakan BB tururn 2 kg dalam 2 minggu.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
klien mengatakan sering merokok dan mengonsumsi kopi, klien tidak pernah melakukan pembedahan,bila timbul rasa nyeri klien
d. Riwayat kesehatan keluarga
kelurga klien ada yang menderita penyakit yang sama sebelumnya,
e. Pola asupan nutrisi :
napsu makan klien berkurang, adanya mual, muntah, ketidakmampuan memenuhi kebutuhan nutrisi, Adanya diet yang tidak teratur, jenis makanan yang dikonsumsi klien adalah makanan pedas
f. Riwayata psikososial : klien merasa putus asa, stress (keuangan, pekerjaan), menyangkal diagnosis
g. Pola kebutuhan :
Makanana/cairan: adanya kebiasaan klien diet buruk,anoreksia, mual muntah, intoleransi aktivitas, adanya penurunan berat badan klien turun 2 kg dalam 2 minggu
Rasa aman dan nyaman:
Klien
Eliminasi : klien mengatakan BAB warna hitam pada feses, adanya nyeri waktu BAB dan konstipasi
Aktivitas dan latihan: klien merasa terganggu dalam beraktivitas karena adanya nyeri
Tidur dan istirahat: pola tidur klien menjadi terganggu sehingga , karena adanya nyeri,
Persepsi kognitif: adanya gangguan pola pikir klien, klien mengatasi nyeri dengan berbaring atau duduk d tempat tidur, klien mengalami kesulitan dalam mempelajari sesuatu
Persepsi dan kognitif : klien mersa dirinya lemah dan tidak dapat melakukan pekerjaan seperti biasanya
Peran dan hubungan dengan sesama: klien hidup dengan keluarganya, klien merasa terisolasi
System kepercayaan: kegiatan agama klien menjadi terganggu
C. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum
Kesadaran delirium, lingkar abdomen 100 cm, positif acite, BB turun 2 kg dalam 2 minggu,
RR : 32x/menit
TD : 140/100 mmHg
N : 100x/menit
S : 37,8ยบ
• System respirasi : klien mengalami kelainan pada pernafasan yaitu takipnea, pernafasan klien cepat,
• Sistem Pencernaan : klien mengalami nyeri tekan abdomen, adanya gangguan sistemik saat nyeri
• Sistem Kardiovaskuler.
Adanya munta darah, sehingga menyebabkan pasien menjadi anemia
• Sistem integumen.
Kulit klien kering karena sedikitnya asupan nutrisi , dehidrasi, teksturnya kasar,
• Sistem persyarafan.
Kesadaran klien delirium, klien bisa merasakan nyeri, adanya reflex muntah,
• Sistem muskuloskeletal.
Klien mengalami kesulitan dalam bergerak, disebabkan oleh adanya nyeri
• Sistem perkemihan.
Ditemukan Adanya BAB warna hitam pada feses,
D. Pemeriksaan penunjang :
• Endoskopi : Ditemukan kanker lambung
• Barium Lambung : Ditemukan kanker lambung
Terapi : Reseksi
Kemoterapi
E. Analisis data :
No. Data Penyebab masalah
1. DS:
- klien mengatakan mengeluh nyeri perut bagian bawah
DO:
- RR : 32/m
-TD : 140/100 mmHg
-S : 37,8’C
Karsinoma Lambung
Obstruksi Lumen Lipatan Lambung
Adhesi Lambung
Peningkatan Asam Lambung
Nyeri Ulu Hati Nyeri
2. DS:
Klien mengatakan sering merasa mual muntah
Klien mengatakan nafsu makannya turun
DO:
Ditandai dengan BB turun 2 kg dalam 2 minggu
Karsinoma Lambung
Obstruksi Lumen Lipatan Lambung
Adhesi Lambung
Peningkatan Asam Lambung
Regurgitasi
Mual-Muntah
Anoreksia
Pemenuhan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
BB Turun Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3
DS: anoreksia , mual dan muntah
DO:- BB turun 2 kg dalam 2 minggu
-kesadaran delirium
Karsinoma Lambung
Obstruksi Lumen Lipatan Lambung
Adhesi Lambung
Peningkatan Asam Lambung
Regurgitasi
Mual-Muntah
Anoreksia
Pemenuhan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
Kelemahan
Intoleransi aktivitas Intoleransi aktivitas
4. DS: klien mengalami
Perubahan status kesehatan
DO:
Terapi reseksi dan kemoterapi Karsinoma gaster
Informasi kurang
Salah mempersepsi
Ansietas
Ansietas
5 DS: klien mengatakan adanya BAB warna hitam pada feses
DO:
Karsinoma gaster
Obstruksi lumen lipatan lambung
Proses mekanis lambung terganggu
konstipasi
gangguan eliminasi Konstipasi
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan proses pertumbuhan sel-sel kanker, ditandai dengan :adhesi dan obstruksi lambung
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah dan tidak nafsu makan,
Ditandai dengan : - Penurunan BB 2 kg dalam 2 inggu sekali,
c. Intoleransi beraktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.ditandai dengan : adanya rasa nyeri
d. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
e. Gangguan eliminasi berhubungan dengan konstipasi
3. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1.
2.
3. Nyeri berhubungan dengan proses pertumbuhan sel-sel kanker
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah dan tidak nafsu makan.
Intoleransi beraktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik. Setelah 3x24 jam perawatan diharapkan nyeri dapat berkurang dan hilang
Setelah 3x24 jam perawatan diharapkan kebutuhan nutrisi klien seimbang/ terpenuhi dengan kriteria hasil :
- Berat badan terkontrol .
- Nafsu makan Meningkat
- Rasa mual berkurang
Setelah 3x24 jam perawatan diharapkan adanya peningkatan toleransi dalam beraktivitas dengan kriteria:
- tidak mengeluh lemas.
- klien beraktivitas secara bertahap. - Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik.
- Atur posisi aman dan nyaman klien
- Hidangkan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan hangat..
- Kaji kebiasaan makan klien.
- Ajarkan teknik relaksasi yaitu tarik napas dalam.
- Timbang berat badan bila memungkinkan
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian vitamin
- Kaji kemampuan klien dalam beraktivitas.
- Sediakan waktu istirahat yang cukup.
- Kaji keluhan klien saat beraktivitas.
- Bantu memenuhi kebutuhan klien.
- Dengan mengajarkan tehnik relaksasi dapat mengatasi rasa nyeri
- Dengan memberikan analgesic dapat membantu klien untuk mengatasi nyeri yg tak tertahankan yg tak bisa dihilangkan dengan teknik relaksasi.
- Memberikan rasa nyaman bagi pasien dalam mengalami perawatan dan sekaligus dapat mengurangi nyeri yg dirasa.
- Dengan memberikan sering makan diharapkan nilai kecukupan nutrisinya akan terpenuhi dan Makanan yang hangat dapat menambah nafsu makan.
-
- Memberikan makanan yg disukai klien akan dapat menambah nafsu makan klien.
- Dengan teknik relaksasi dapat merilekskan organ dan mengurangi rasa mual.
- Untuk mengetahui kehilangan berat badan dan guna untuk mengontrol pemberian nutrisi yg diperlukan,
- Mencegah kekurangan kebutuhan vitamin karena penurunan absorsi vitamin yg larut dalam lemak.
- Istirahat akan memberikan energi yang cukup untuk beraktivitas ringan dan juga membantu dalam proses penyembuhan.
- Mengidentifikasi kelainan beraktivitas sebagai bahan pertimbangan untuk intervensi selanjutnya.
- Menentukan aktivitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk mengurangi resiko cedera akibat aktifitas.
4 Ansietas berhubungan dengan status kesehatan Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam diharapkan klien dapat menghilangkan rasa - Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Brikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau menolak untuk bicara
- Bantu klien/orang terdekat dalam mengenali dan mengklarifikasi rasa takut untuk memulai mengembangkan strategi koping untuk menghadapi rasa takut ini Memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut realistis serta kesalahan konsep tentang diagnosis
Membantu klien untuk merasa diterima pada adanya kondisi tanpa perasaan dihakimi dan meningkatkan rasa terhormat dan control.
Keterampilan koping sering rusak setelah diagnosis dan selama fase pengobatan yang berbeda. Dukungan dan konseling sering perlu untuk memungkinkan individu mengenal dan menghadapi rasa takut dan untuk meyakini bahwa strategi control atau koping tersedia.
5 Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam diharapkan dapat mengatasai gangguan eliminasi klien - Observasi warna feses, konsistensi, frekuwensi dan jumlah
- Bantu klien mendapatkan posisi normal defekasi
- Pantau masukan dan haluaran serta berat badan - Membantu mengidentifikasi penyebab/factor pemberat dan intervensi yang tepat
- membantu klien dalam melakukan proses eliminasi dengan posisi yang mudah
- ketidakadekuatan masukan cairan dapat menimbulkan konstipasi
-
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai massa irregular dengan penonjolan ulserasi sentral yang dalam ke lumen dan menyerang lumen dinding lambung
Secara praktis dapat diringkas gejala-gejala kanker lambung meliputi :
1 . kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
2 . vomitus
3 . rasa nyeri dan tidak enek pada perut bagian atas (uluhati)
4 . rasa terbakar pada saat makan
5 . muntah darah dan atau berak darah
6 . menurun atau hilangnya nafsu makan, dan sakit saat makan
7 . lemah
Saran
Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mata kuliah “Keperawatan Pencernaan”. Selain itu diperlukan lebih banyak referensi dalam penyusunan makalah ini agar lebih baik.
Daftar Pustaka
A.K. Muda, Ahmad, (2003). Kamus Lengkap Kedokteran.Edisi Revisi. Jakarta : Gitamedia Press.
Juall Carpenito, lynda RN,(1999).Diagnosa dan Rencana Keperawatan. Ed 3. Jakarta : Media Aesculappius.
Purnawan Ajunadi, Atiek S.seomasto, Husna Ametz,(1982). Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius.Fakultas Kedokteran : UI.
Syaifuddin.(1997). Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran (EGC).
Brunner dan suddarth(2002). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 volume 1 dan 2. Jakarta :penerbit dan buku kedokteran (EGC)
Marilynn E.Doenges (2000). Rencana asuhan keperawatan. Edisi 3. Jakarta : penerbit buku kedokteran (EGC)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment